Rabu, 15 Juni 2011

Nama Kelurahan di Jakarta Utara dari Nama Tanaman

Nama kelurahan di Jakarta Utara yang berasal dari nama tanaman ini melengkapi seri nama-nama tumbuhan yang kemudian dijadikan nama kelurahan di Jakarta. Sebelumnya telah Alamendah sajikan nama toponimi di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur yang berasal dari nama tanaman.

Jakarta Utara merupakan salah satu kota administratif di provinsi Jakarta. Memang tidak sebanyak di kotif lainnya tetapi dari 32 kelurahan yang terdapat di Jakarta Utara, sedikitnya 6 nama kelurahan berasal dari nama tanaman.

Nama-nama kelurahan di Jakarta Utara dengan toponimi (asal usul nama tempat) nama tumbuhan antara lain:

1. Marunda, Cilincing. Marunda menurut salah satu versi berasal dari sejenis pohon mangga bernama latin Mangifera Laurina. Pohon yang dikenal juga sebagai mangga pari atau pelem kecik (Jawa) dalam bahasa lokal dikenal sebagai Marunda. Konon tanaman ini dulunya banyak tumbuh di tepi Kali Marunda.
Nama Kelurahan di Jakarta Utara dari Nama Tanaman
Mangga pari atau marunda

2. Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading. Kelapa Gading merupakan salah satu varietas kelapa dengan nama latin. Cocos nudfera var. ebunea. Kelapa gading mempunyai ciri khas pohon yang tidak terlalu tinggi dengan buah relatif kecil dan berwarna kuning gading.
Nama Kelurahan di Jakarta Utara dari Nama Tanaman
Kelapa gading (Cocos nudfera var. ebunea)

3. Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading. Baca Kelurahan Kelapa Gading Barat.
4. Kapuk Muara, Penjaringan. Kapuk Muara berasal dari kata ‘kapuk’ dan ‘muara’. Kapuk merupakan pohon yang disebut juga sebagai randu. Tanaman ini dalam bahasa latin dinamai Ceiba pentandra.
Nama Kelurahan di Jakarta Utara dari Nama Tanaman
Pohon kapuk randu (Ceiba pentandra)

5. Tanjung Priok, Tanjung Priok. Menurut salah satu versi, asal-usul nama Tanjung Priok diambil dari makam Habib Ali Al-Haddad (Mbah Priok) yang ditandai pohon tanjung dan priuk. Pohon tanjung adalah tanaman bertajuk rindang dengan bunga harum yang dalam bahasa latin dinamai Mimusops elengi.
Nama Kelurahan di Jakarta Utara dari Nama Tanaman
Pohon tanjung (Mimusops elengi)

6. Kebon Bawang, Tanjung Priok. Bawang adalah istilah umum untuk menyebut sekelompok tumbuhan penting bagi manusia yang dikelompokkan dalam genus Allium. Contohnya adalah bawang merah atau brambang (Allium cepa) dan bawang putih (Allium sativum).

7. Sungai Bambu, Tanjung Priuk. Bambumerupakan nama umum untuk anggota famili Poaceae yang terdiri atas 70 genus. Indonesia memiliki sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia.
Nama Kelurahan di Jakarta Utara dari Nama Tanaman
Bambu Tutul (Bambusa maculata) salah satu
jenis bambu

Tumbuhan-tumbuhan tersebutlah yang menjadi asal-usul nama beberapa kelurahan di Jakarta Utara. Meskipun pada beberapa nama kelurahan memiliki beberap versi yang berbeda.

Sumber:  alamendah

Rabu, 16 Maret 2011

Mengenal Rafflesia Arnoldi Gambar dan Cirinya

Mengenal Rafflesia Arnoldi (Rafflesia arnoldii) beserta gambar dan cirinya ini sebagai pelengkap artikel terdahulu tentang bunga raksasa bernama latin Rafflesia arnoldii yang oleh masyarakat sering disebut Rafflesia Arnoldi (dengan satu “i” saja). Selain itu bunga ini juga dikenal sebagai Patma Raksasa.

Bunga raksasa berbau busuk ini ditetapkan sebagai Puspa Langka Indonesia, salah satu dari tiga Puspa Nasional Indonesia di samping Melati (Puspa Bangsa) dan Anggrek Bulan (Puspa Pesona).

Kenapa Dinamakan Rafflesia arnoldii?. Penamaan bunga raksasa ini tidak terlepas oleh sejarah penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles.

Jadi penamaan bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga.

Mengenal Ciri (diskripsi) dan gambar Rafflesia Arnoldi. Rafflesia Arnoldi sebagaimana jenis Rafflesia lainnya merupakan tumbuhan parasit obligat. Ia tumbuh di dalam batang liana (tumbuhan merambat) dari genus Tetrastigma. Rafflesia arnoldii tidak memiliki daun sehingga tidak mampu ber-fotosintesis sendiri. Nutrisi yang dibutuhkan bunga ini diambil dari pohon inangnya.
Mengenal Rafflesia Arnoldi Gambar dan Cirinya

Selain tidak memiliki daun, bunga yang ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Bengkulu dan sebagai puspa langka (satu dari tiga bunga nasional) Indonesia ini juga tidak memiliki batang maupun akar. Praktis bagian tanaman Rafflesia Arnoldi yang tampak hanyalah bunganya saja yang berkembang dalam kurun waktu tertentu.

Bunga Rafflesia Arnoldi (Rafflesia arnoldii) memiliki bunga yang melebar dengan 5 mahkota bunga. Saat mekar diameter bunga ini dapat mencapai antara 70-110 cm dengan tinggi mencapai 50 cm dan berat mencapai 11 kg.

Di dasar bunga di bagian tengah berbentuk gentong terdapat benang sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga. keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase keberhasilan pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan.

Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah itu rafflesia akan layu dan mati.

Habitat, Persebaran, dan Konservasi. Sejumlah pihak meyakini bunga Rafflesia Arnoldi atau Patma Raksasa merupakan tumbuhan endemik Sumatera. Bunga raksasa ini hanya dapat dijumpai di Bengkulu. Meskipun di beberapa tempat lain seperti di Aceh dan Malaysia pernah dilaporkan tumbuhnya bunga Rafflesia arnoldii, namun dimungkinkan itu ada Rafflesia dari jenis lainnya.

Beberapa lokasi yang sering ditemui tumbuh bunga Rafflesia Arnoldi antara lain di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Seblat (kabupaten Bengkulu Utara), dan Padang Guci Kabupaten Kaur. TNBBS sendiri telah ditetapkan sebagai pusat konservasi tumbuhan ini.

Bunga Rafflesia Arnoldi memang tanaman langka, sulit ditemukan, serta endemik. Apalagi keberadaannya yang seakan bersembunyi selama berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya hingga akhirnya tumbuh bunga yang mekarnya hanya seminggu. Lantaran itu, bunga ini ditetapkan sebagai puspa langka, mendampingi puspa bangsa, dan puspa pesona (3 bunga nasional Indonesia) berdasarkan Kepres No 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Rafflesia Arnoldi hingga saat ini belum pernah berhasil dikembangbiakan secara eks-situ (di luar habitat aslinya). Dari 30-an jenis Rafflesia, hanya Rafflesia patma saja yang telah dapat berkembang biak di luar habitatnya dan pada 2010 kemarin berbunga di Kebun Raya Bogor.

Namun ternyata berbagai lembaga konservasi Internasional tidak memasukkannya sebagai salah satu tumbuhan langka yang terancam punah. Pun IUCN Redlist tidak memasukkan bunga Rafflesia Arnoldi dalam status terancam. Bahkan dari sekitar 30-jenis Rafflesia di seluruh dunia, hanya satu spesies saja yang dianggap terancam punah yakni Rafflesia magnifica yang tumbuh di Filipina.

Meskipun demikian, laju deforestasi, kebakaran hutan, serta makin ciutnya luas hutan Sumatera menjadi ancaman serius bagi kelestarian bunga raksasa ini. Apalagi ditambah dengan sikap kurang bertanggung jawab dari sebagian masyarakat yang merusak dan mengambil bunga ini.

Bukan Bunga Bangkai. Rafflesia Arnoldi meskipun sama-sama berbau busuk namun bunga bunga bangkai. Karena Bunga Bangkai adalah nama untuk Amorphpophallus titanium (Titan Arum) yang merupakan bunga majemuk terbesar. Perbedaan keduanya dapat dibaca di “Perbedaan Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai“.

Kita pantas berbangga bahwa dari sekitar 30-an ‘saudara Rafflesia Arnoldi’ (spesies Rafflesia) Indonesia memiliki jumlah jenis terbanyak sejumlah 15 spesies. Dan lebih bangga lagi karena Rafflesia Arnoldi yang merupakan jenis Rafflesia terbesar bahkan memegang rekor sebagai bunga terbesar di dunia tumbuh endemik di Sumatera, Indonesia.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malpighiales; Famili: Rafflesiaceae; Genus: Rafflesia; Spesies: Rafflesia arnoldii. Sinonim: Rafflesia titan.